Jumat, 08 Oktober 2010

PENGANTAR KURIKULUM

KURIKULUM
I.Latar Belakang KurikulumTugas utama seorang guru adalah membimbing, mengajar, serta melatih peserta didik secara professional sehingga dapat mengantarkan peserta didiknya kepada pencapaian tujuan pendidikan. Sehingga untuk melaksanakan tugas tersebut guru harus berpedoman pada suatu alat yang disebut kurikulum.II.Pengertian KurikulumPengertian secara umum kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pengajaran, serta cara yang digunakan dalam menyelenggarakan belajar mengajar (UU No. 2 Tahun 1989).III.Tujuan KurikulumTujuan dari kurikulum adalah sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar).IV.Fungsi KurikulumFungsi kurikulum dibagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi khusus.Fungsi umum kurikulumKurikulum berfungsi sebagai penyedia dan pengembang individu peserta didik.Fungsi khusus kurikuluma.Fungsi preventifDimaksudkan agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum.b.Fungsi korektifSebagai rambu-rambu yang harus dipedomani dalam membetulkan pelaksanaan yang menyimpang dari kurikulum.c.KonstruktifMemberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya, asalkan arah pengembangannya mengacu pada kurikulum yang berlaku.

V.Komponen-komponen kurikulum1.Komponen tujuanYaitu arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses penyelenggaraan pendidikan. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah 1975/1976 dikenal kategori :Tujuan pendidikan nasional yang merupakan tujuan jangkan panjang, tujuan ideal pendidikan bangsa Indonesia.Tujuan institusional, merupakan sasaran pendidikan sesuatu lembaga pendidikan.Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sesuatu program studi.Tujuan instruksional, merupakan target yang harus dicapai oleh sesuatu mata pelajaran. Yang masih dibagi menjadi tujuan instruksional umum (tujuan jangka panjang) memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih sukar diukur dan tujuan instruksional khusus (tujuan jangka pendek) misalnya penekanan pada perilaku siswa.Dengan tujuan yang jelas, dapat diupayakan berbagai kegiatan atau perangkat untuk mencapainya.2.Isi kurikulumMencakup pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh siswa dalam kegiatan belajar di sekolah. pengalaman-pengalaman ini mencakup tujuan khusus, bahan ajaran, strategi mengajar, media dan sumber belajar. (Pengembangan Kurikulum:105). Pengalaman-pengalaman ini dirancang dan diorganisir sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh siswa sesuai dengan tujuan. 3.Metode belajarIalah bagaimana cara siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai tujuan.Menurut Tyler metode belajar yang efektif adalah:Berkesinambungan yaitu adanya pengulangan kembali unsur-unsur utama kurikulum, misalnya keterampilan membaca.Berurutan yaitu isi kurikulum diorganisasi dengan cara mengurutkan bahan pelajaran sesuai dengan tingkat kedalaman yang dimiliki.Keterpaduan yaitu adanya penggabungan yang menunjukkan kepada hubungan horizontal pengalaman belajar yang menjadi isi kurikulum, sehingga dapat membantu siswa memperoleh pengalaman itu dalam satu kesatuan.(pengembangan inovasi dan kurikulum: 6)4.Evaluasi kurikulumBerfungsi untuk:Mengetahui apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau tidak.Untuk menilai apakah proses kurikulum berjalan secara optimal atau tidak.Perbaikan-perbaikan kurikulum seperlunyaDua sasaran utama dalam mengevaluasi, yaitu evaluasi terhadap hasil kurikulum dan evaluasi terhadap proses kurikulum.VI.Kedudukan kurikulum dalam pendidikanPendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. Misalnya dalam keluarga orang tua menginginkan anak yang soleh, sehat, pandai dan sebagainya tetapi orang tua sering tidak mempunyai rencana yang jelas.Disinilah pendidikan dalam lingkungan sekolah berperan lebih dibandingkan dengan pendidikan dikeluarga ataupun dimasyarakat. Kelebihan tersebut adalah:1. pendidikan formal di sekolah memiliki lingkup isi pendidikan yang lebih luas, bukan hanya berkenaan dengan pembinaan segi moral tetapi juga ilmu pengetahuan dan ketrampilan.2.pendidikan sekolah memberikan pengetahuan yang lebih tinggi, lebih luas dan mendalam.3.sekolah memiliki rancangan atau kurikulum secara formal dan tertulis, pendidikan di sekolah dilaksanakan secara berencana dan sistematis.Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah, hal ini berarti bahwa kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran.

VII.Cara penggunaan kurikulum oleh gurua)Pelajari seluruh perangkat kurikulum agar guru mendapatkan wawasan tentang landasan penyusunan kurikulum.b)Telaah GBPP kelas yang akan diajarc)Susun program caturwulan berdasarkan GBPPd)Susun rencana mingguane)Susun satuan pelajaran (Satpel).VIII.Pengembangan Kurikulum1.Prinsip-prinsip Umuma)Prinsip relevansi keluar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Prinsip relevansi didalam yaitu ada kesesuaian atau keterpaduan atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian.b)Fleksibilitas, kurikulum mempunyai sifat lentur atau fleksibel. Suatu kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.c)Kontinuitas, yaitu kesinambungan. Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan. Perlu adanya komunikasi dan kerja sama antara pengembang kurikulum sekolah dasa dengan SMTP, SMTA, dan Perguruan Tinggi.d)Praktis dan efisiensi, mudah dilaksanakan, mengguanakan alat-alat sederhana dan dengan biaya yang murah.e)Efektivitas, walaupun kurikulum tersebut murah tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan, baik secara kuantitas maupun kualitas.2.Prinsip-prinsip khususa)Berkenaan dengan tujuan pendidikanPengembangan kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum dan khusus.b)Berkenaan dengan pemilihan isi pendidikanMemiliki isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum.c)Berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajarPemilihan proses belajar mengajar yang digunakan. Apakan metode yang digunakan cocok untuk mengajarkan bahan, dapat memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan siswa, memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat, dan apakan lebih mengaktifkan siswa atau guru, atau bahkan kedua-duanya.d)Berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaranProses belajar mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alat Bantu pengajaran yang tepat.e)Berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaianLangkah-langkah dalam penyusunan alat penilaian (test)Hal-hal yang diperhatikan dalam merencanakan suatu penilaian.Hal-hal yang diperhatikan dalam pengolahan suatu hasil penilaian.Dan dalam perkembangannya kurikulum di Indonesia telah berkembang berkali-kali mulai dari kurikulum CBSA, kurikulum ’94, kurikulum KBK, dan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).IX.Evaluasi kurikulumEvaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum.Evaluasi kurikulum sukar dirumuskan secara tegas, hal itu disebabkan beberapa factor:1.Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah.2.Objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai dengan konsep kurikulum yang digunakan.3.Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang sifatnya juga berubah.Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus-menerus untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan system pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dan dalam rentan waktu yang cukup luas, mulai dari yang bersifat sangat informal evaluasi kurikulum berbentuk perkiraan, dugaan atau pendapat tentang perubahan-perubahan yang telah dicapai oleh program sekolah. komponen-komponen kurikulum yang dievaluasi juga sangat luas. Program evaluasi kurikulum bukan hanya mengevalausi hasil belajar siswa dan proses pembelajarannya, tetapi juga desain dan implementasi kurikulum, kemampuan dan unjuk kerja guru, kemampuan dan kemajuan siswa, sarana, fasilitas dan sumber belajar.

Fungsi Kurikulum

Fungsi kurikulum identik dengan pengertian kurikulum itu sendiri yang berorientasi pada pengertian kurikulum dalam arti luas, maka fungsi kurikulum mempunyai arti sebagai berikut:1. Sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pada suatu tingkatan lembaga pendidikan tertentu dan untuk memungkinkan pencapaian tujuan dari lembaga pendidikan tersebut.2. Sebagai batasan daripada program kegiatan (bahan pengajaran) yang akan dijalankan pada suatu semester, kelas, maupun pada tingkat pendidikan tersebut.3. Sebagai pedoman guru dalam menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar, sehingga kegiatan yang dilakukan guru dengan murid terarah kepada tujuan yang ditentukan.Dengan demikian fungsi kurikulum pada dasarnya adalah program kegiatan yang tercantum dalam kurikulum yang akan mempengaruhi atau menentukan bentuk pribadi murid yang diinginkan. Oleh karena itu pengembangan kurikulum perlu memperhatikan beberapa hal:a) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.b) Tuntutan dunia kerja.c) Aturan agama, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.d) Dinamika perkembangan global.e) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.Dalam melakukan pengembangan kurikulum, jika memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka akan menghasilkan peserta didik yang memiliki kepribadian sebagai seorang muslim dan mampu menyesuaikan diri di mana mereka hidup di tengah-tengah masyarakat.

INSTRUCTIONAL DESIGN CHAPTER 1

instructional design

oleh Maya Fitriani Gates Wijaya pada 03 Oktober 2010 jam 13:17
 
what does instructional design mean?
the term instructional deign refers to the systematic and reflective process of translating principles of learning and instruction into plans for instructional materials, activities, information resources, and evolution. an instructioanl designer is somewhat like an engineer.
to understand the term intstructional design more clearly, we will review the maenigs of the words instruction design
instruction is the intentional facilitation of learning toward identified learning goals. instruction is the intentional arrangement of experiences, leading to learners acquiring particular pabilities.
term such as education, training, and teaching are often used interchangeably with instruction .
all instruction is part of education becauser all instruction consist of experiences leading to learning. but not all instruction can be considered training, how ever. for instance, in mltary education programs, learners maybe provided with some general instruction in math and reading.
in summary, this text focuses on the facilitation of learning : instruction. here we will consider instruction to be a subset of education.

what is design ?

 design is an activity or process that poeple engage in that improve the quality of their susequent creations. design is related to planning, the differnce being that once the expertise and care with which planning is conducted reaches a certain point, we begin to refer to the activity as "design".

THE INTRUCTIONAL DESIGN PROCESS.

1. where are we going ? "perform an instructional analysis"2. how will get there ? "develop an intructional strategy"3. how will we know when we have arrined ? "develop and conduct an evaluation" these three activities form the foundation of the approach to instructional design*that this book describes. 

AN OVERVIEW OF THE DESIGN PROCESS:DESIGNING TRAINING FOR DIGITAL-MAGIC REPAIR PERSONS

ANALYSIS. during the activity the designers will learn as much as they can aboutthe environmenet in which the learners (repair person) will be trained, about the learners themselves, and about the repair the task for which the learners must be prepared. the designer will ask many question of the manager and supervisors in the digital-magic company, the developers of the new television system,those who have provided training for repair persons in the past,and of the learners themselves. they will analyze the learning task itself.


SELECTING THE INSTRUCTIONAL STRATEGY
in addition, the designers determine what sequence of intruction should follow. they choose the medium (a single medium ) or media (a combination of multiple media ) that will support the intruction. this is the stage at which the desiners will determine exactly how intruction will take place.

EVALUATION at digital-magic some of the questions taht may be asked include the following :1. is the content accurate ?2. how should we conduct these tryouts ?3. what questions should be answered in order to determine problems in the groups ?4. what revisions should be made in the intruction ? when we use the term evaluation, it will often be in reference to the broad topic including both assessment of learners and evaluations of the intructions.


Instructional Design Models
The designer engages in three major activities: analysis, strategy development, and evaluation. These three activities are the essence of most instructional design models.
This process of building your own model is enabled by a thorough knowledge of the principles that guide design.Advantages of Using Systematic Instructional Design.
1. Encourages advocacy of the learner.
2. Supports effective, efficient, and appealing instruction. All of these factors are considered indicators for success.
3. Supports coordination among designers, developers, and those who will implement the instruction.
4. Facilitates diffusion/dissemination/adoption.
5. Supports development for alternate embodiments or delivery systems.
6. Facilitates congruence among objectives, activities, and assessment.
7. Provides a systematic framework for dealing with learning problems.

People Who Do Instructional DesignAs you may (or may not) recall from the Preface, the treatment of instructional design in this text is intended for everyone who may benefit from it.


advantages of using systematic instructioanl design
1. Encourages advocacy of the learner.
2. Supports effective, efficient, and appealing instruction.
3. Supports coordination among designers, developers, and those who will implement the instruction
4. Facilitates diffusion/dissemination/adoption
5. Supports development for alternate embodiments or delivery systems
6. Facilitates congruence among objectives, activities, and assessment.
7. Provides a systematic framework for dealing with learning problems.

Limitations of Systematic Instructional Design
Instructional design does have limits of applicability; it is not the solution to all the ills and problems of education and training, nor is it the only method for creating education.

People Who Do Instructional Design
As you may (or may not) recall from the Preface, the treatment of instructional design in this text is intended for everyone who may benefit from it.


TRAINING DESIGNERS
Training may be pert of a human resources department or they may have their own separate department. Not all trainers are instructional designers. Some trainers are experts in their skill or subject area, who are either permanently or temporarily assigned to conduct training in that area. Many trainers come from an adult education backgorund that emphasizes adult development.

TEACHER DESIGNERS
Some individuals employed as teacher are directly involved in the design of new instruction. Intructional design procedures and principles can be employed effectively in their curriculum design and development activities. These design activities are completet both planfully in advance of implementation and spontaneously as circumstances suggest their  us.most often these instructional design activities are conducted mentally with little documentation of the decision made.
OTHER  DESIGNERS
Instructional designers are also engaged in developing instruction that is embodied in text books, multimedia, instructional software, and videos used in K-12 and post secondary setting.
Competencies  Standards and Ethich of Instructional Design
Competencies
Various agencies have compiled sets of competencies for instructional designers.
Standartds
Fields and his associates elaborated the IBSTPI competencies with training standards as well as providing as description of common and usus of standards by various subgroups.
Ethics
Like copetencies and standarda, profesional codes of ethics provide guidance for good pratice

Kamis, 07 Oktober 2010

teknologi tepat guna

Kalau menggunkan "Ilmu Teknologi Tepat Guna" (Ilmu Teknologi Pendidikan) komputer jarang dipakai di kelas, dan tidak perlu, sebetulnya (Jarang Tepat Guna).
"Teknologi Tepat Guna (TTG) sudah ada di semua sekolah di Indonesia "Sekarang", dan guru-guru hanya perlu belajar caranya menggunakan TTG secara efektif, dan bersama PAKEM kita dapat mencapaikan Pendidikan Standar Dunia. Maupun Menggunakan Strategi/Metodologi TTG (Yang Berbasis-Pedagogi) Adalah Cara Terbaik Untuk Mengintegrasikan Semua Macam Teknologi Dalam Pendidikan.
Pembelajaran Berbasis-ICT Di Kelas Dapat Sangat Mengancam Perkembangan SDM (Maupun Perkembangan Guru) Yang Kreatif Di Indonesia.

Minggu, 03 Oktober 2010

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Teknologi pendidikan adalah satu bidang/disiplin dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu.
Serupa tapi tak sama, bukan? Berdasarkan pengertian ini, jelas dikatakan bahwa teknologi pendidikan adalah suatu disiplin ilmu yang memfokuskan diri dalam upaya memfasilitasi belajar pada manusia. Jadi obyek formal teknologi pendidikan menurut pengertian ini adalah bagaimana memfasilitasi belajar. Dengan cara apa? Melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar. Disamping itu, melalui pengelolaan yang baik dan tepat terhadap proses daripada pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar tersebut.