Kamis, 05 April 2012

KATEGORI ADOPTER


WAAWWW! sudah lama tak bersua… teman-teman, kali ini kita akan membahas materi DIP kita adalah tentang kategori adopter, sebelum membahas adopter.. sebelumnya kita cari tahu dulu, apa itu adopter…
Adopter adalah orang yang memakai atau menerima suatu inovasi. Adopter dapat diklasifikasikan berdasarkan kemampuan inovasi mereka (innovativeness) dan berdasarkan kecepatan mereka mengadopsi suatu inovasi yang diperkenalkan. Pembagian anggota sistem sosial ke dalam kelompok kelompok adopter (penerima inovasi) berdasarkan tingkat keinovatifannya yakni lebih awal atau lebih lambatnya seseorang mengadopsi dibandingkan dengan anggota sistem lainya.
Terdapat 5 jenis tipe adopter .. 

1.       1.Innovator
Adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baru. Hubungan sosial mereka cenderung lebih erat dibanding kelompok sosial lainnya. Orang-orang seperti ini lebih dapat membentuk komunikasi yang baik meskipun terdapat jarak geografis. Biasanya orang-orang ini memiliki gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.
 
2.      2.  Early adopter
Kelompok ini lebih lokal dibanding kelompok inovator. Kategori adopter seperti ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang inovasi. Mereka dalam kategori ini sangat disegani dan dihormati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi baru.

3.       3. Early majority
Kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi. Sebaliknya, mereka akan dengan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama. Orang-orang seperti ini menjalankan fungsi penting dalam melegitimasi sebuah inovasi, atau menunjukkan kepada seluruh komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup bermanfaat.

4.       4. Late majority
Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan. Terkadang, tekanan dari kelompoknya bisa memotivasi mereka. Dalam kasus lain, kepentingan ekonomi mendorong mereka untuk mengadopsi inovasi.

5.       5. Laggard
Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru. Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul dengan orang-orang yang memiliki pemikiran sama dengan mereka. Sekalinya sekelompok laggard mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka ketinggalan zaman.

Setelah kita mengetahui apa itu adopter dan 5 tipenya, nah kali ini saya akan menayangkan hasil analisis jawaban teman-teman TP. Yukk kita lihat, sudah pada jenis adopter yang mana sih mahasiswa/I TP 2010 .
Berikut tabulasi dan chart’a.
Chek it out !

sudah jelas terlihat, bahwa sebenarnya anak-anak TP 37 % banyak yang ingin menjadi seorang innovator, dikarenakan TP adalah calon agen perubahan, tanpa menjadi seorang inovasi, perubahan tak akan berjalan, sehingga banyak yang lebih menginginkan menjadi innovator.

selanjutnya disini ada beberapa alasan, mengapa teman-teman TP meilih menjadi Innovator.



 luar biasa, teman-teman TP memang benar-benar termotivasi untuk menjadi seorang innovator dikarenakan ingin meningkatkan kualitas pendidikan, dapat terus mengembangkan inovasi yang sudah ada dan menciptakan training-training centre.

selanjutnya, mari kita lihat alasan teman-teman TP yang mengkategorikan dirinya selain sebagai seorang innovator. chek it out !



berikut adalah data-data kategori adopter mahasiswa/i TP 2010..
sayang sekali rasanya ilmu TP jika tidak dapat menghasilkan inovasi dari lulusanya. Dalam menghadapi perkembangan ilmu, teknologi, dan kehidupan, inovator juga harus ditambah sehingga nantinya produk inovasi dapat terus membantu memecahkan permasalahan dalam dunia pendidikan. meskipun belum menjadi seorang innovator, pastikan kalau diri kita pasti mampu untuk membuat perubahan-perubahan positif terhadap pendidikan... terus berinovasi untuk kualitas pendidikan yang lebih bermutu. :)

Sabtu, 17 Maret 2012

HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA

Ada yang mengatakan bahwa antara ilmu, filsafat dan agama memiliki hubungan. Namun demikian, tidak menafikan terhadap pandangan bahwa satu sama lain merupakan ‘sesuatu’ yang terpisah; di mana ilmu lebih bersifat empiris, filsafat lebih bersifat ide dan agama lebih bersifat keyakinan. Agama bukan hanya usaha untuk mencapai kesempurnaan, bukan pula moralitas yang tersentuh emosi.
Agama bergerak dari individu ke masyarakat. Dalam geraknya menuju pada realitas penting yang berlawanan dengan keterbatasan manusia.
Baik ilmu maupun filsafat atau agama, bertujuan (sekurang-kurangnya berurusan dengan hal yang sama), yaitu kebenaran. Ilmu pengetahuan dengan metodenya sendiri mencari kebenaran tentang alam dan manusia. Filsafat dengan wataknya sendiri pula menghampiri kebenaran, baik tentang alam, manusia dan Tuhan. Demikian pula agama, dengan karakteristiknya pula memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan manusia tentang alam, manusia dan Tuhan.
Masih menurutnya, baik ilmu maupun filsafat, keduanya hasil dari sumber yang sama, yaitu ra’yu manusia (akal, budi, rasio, reason, nous, rede, vertand, vernunft). Sedangkan agama bersumberkan wahyu dari Allah. Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan (riset, research), pengalaman (empirik) dan percobaan.
Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara mengembarakan atau mengelanakan akal budi secara radikal dan integral serta universal tidak merasa terikat dengan ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri bernama logika.
Kebenaran ilmu pengetahuan adalah kebenaran positif (berlaku sampai dengan saat ini), sedangkan kebenaran filsafat adalah kebenaran spekulatif (dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiris, riset dan eksperimental).

Baik kebenaran ilmu maupun kebenaran filsafat bersifat nisbi (relatif), sedangkan kebenaran agama bersifat mutlak (absolut), karena agama adalah wahyu yang di turunkan Dzat Yang Maha Benar, Maha Mutlak dan Maha Sempurna. Baik ilmu maupun filsafat, kedua-duanya dimulai dengan sikap sangsi atau tidak percaya. Sedangkan agama dimulai dengan sikap percaya dan iman.
Adapun titik singgung, adalah perkara-perkara yang mungkin tidak dapat dijawab oleh masing-masingnya, namun bisa dijawab oleh salah satunya. Gambarannya, ada perkara yang dengan keterbatasan ilmu pengetahuan atau spekulatifnya akal, maka keduanya tidak bisa menjawabnya. Demikian pula dengan agama, sekalipun agama banyak menjawab berbagai persoalan, namun ada persoalan-persoalan manusia yang tidak dapat dijawabnya. Sementara akal budi, mungkin dapat menjawabnya.

BERINOVASI MELALUI FACEBOOK

inovasi dapat dijelaskan sebagai perubahan yang terjadi dalam suatu konteks sosial tertentu dan waktu tertentu, yang sebelumnya mungkin sudah ada dan mungkin juga belum ada yang digunakan untuk mencapai tujuan maupun memecahkan masalah tertentu. Pada dasarnya inovasi adalah perubahan, tetapi tidak semua perubahan merupakan inovasi.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PEMANFAATAN FACEBOOK DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ONLINE DIP
KEUNGGULAN :
·        Mahasiswa tidak dibatasi oleh waktu dan ruang saat mengikuti pembelajaran online melalui facebook ini
·        Mahasiswa dapat menggunakan komputer/pc dan mobile untuk dapat terkoneksi asalkan ada internet
·        Mahasiswa dapat berkomunikasi dengan leluasa terhasap dosen, dibabdingkan dengan di kelas.
·        Mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih
·        Mahasisiwa tidak lagi merasa canggung dalam bertanya ataupun mengutarakan pendapatnya, terutama kepada dosen. Karena dosen dan mahasiswa berkomunikasi layaknya teman
KELEMAHAN :
·        Tidak semua mahasiswa memiliki modem/internet di rumahanya, dan perlu pergi ke warnet untuk mengerjakan tugas, sehingga mereka telat dalam mengepost jawaban mereka
·        Tidak semua sinyal di setiap kondisi cuaca/ daerah bagus
·        Saat mahasiswa menggunakan modemnya untuk internet, maka pasti adanya saat-saat quota internet mereka habis, sehingga koneksi melambat danuntuk membuka halaman http://www.facebook.com/ sangat sulit, apalagi untuk mengepost gambar (jpeg).


ANALISIS DATA “APAKAH PEMANFAATAN FACEBOOK DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DIP MERUPAKAN INOVASI/BUKAN
Dari jumlah 38 mahasiswa, terdapat 29 mahasiswa yang menjawab pertanyaan “yes, no dan yes no”
·        Dari jumlah 38 mahasiswa, terdapat 9 mahasiswa yang diam/ terlambat menjawab pertanyaan “yes, no dan yes no”
Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa mahasiswa sudah mulai aktif mengikuti pembelajaran online lewat facebook, hanya saja masih  ada yang diam dan telat dalam menjawab pertanyaan tersebut.
 
 
 

DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN

Difusi inovasi menurut Rogers(1962-1995), Sebuah proses dimana inovasi difusi dikomunikasikan dalam kurun waktu tertentu, pada anggota sistem sosial tertentu suatu tata hubungan antara inividu dengan individu lain. Tingkatan adopsi yang dijelaskan lebih terperinci oleh Rogers adalah sebagai berikut :
Inovator, Seseorang yang menyukai hal-hal baru Senang bereksperimen , biasanya inovator memiliki kedudukan penting dalam masyarakat atau biasanya seorang pemimpin yang memiliki pengaruh terhadap masyarakat. Sekitar 2,5% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi. Cirinya: petualang, berani mengambil resiko, mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi.
Early adopters, Seseorang yang cepat menerima suatu Inovasi, Cerdas. Ia merupakan seseorang yang selalu mempertimbangkan sebuah keputusannya berfikir kritis setelah ia telah memutuskan suatu keputusannya maka keputusan tersebut sudah benar-benar diyakini dan mantap untuk segera diaplikasikan. Early adopter ini merupakan seseorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab penuh atas semua keputusannya karena hal ini dapat berpangaruh pada pengikutnya. 13,5% yang menjadi para perintis dalam penerimaan inovasi. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di dalam tinggi.