Sabtu, 17 Maret 2012

HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA

Ada yang mengatakan bahwa antara ilmu, filsafat dan agama memiliki hubungan. Namun demikian, tidak menafikan terhadap pandangan bahwa satu sama lain merupakan ‘sesuatu’ yang terpisah; di mana ilmu lebih bersifat empiris, filsafat lebih bersifat ide dan agama lebih bersifat keyakinan. Agama bukan hanya usaha untuk mencapai kesempurnaan, bukan pula moralitas yang tersentuh emosi.
Agama bergerak dari individu ke masyarakat. Dalam geraknya menuju pada realitas penting yang berlawanan dengan keterbatasan manusia.
Baik ilmu maupun filsafat atau agama, bertujuan (sekurang-kurangnya berurusan dengan hal yang sama), yaitu kebenaran. Ilmu pengetahuan dengan metodenya sendiri mencari kebenaran tentang alam dan manusia. Filsafat dengan wataknya sendiri pula menghampiri kebenaran, baik tentang alam, manusia dan Tuhan. Demikian pula agama, dengan karakteristiknya pula memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan manusia tentang alam, manusia dan Tuhan.
Masih menurutnya, baik ilmu maupun filsafat, keduanya hasil dari sumber yang sama, yaitu ra’yu manusia (akal, budi, rasio, reason, nous, rede, vertand, vernunft). Sedangkan agama bersumberkan wahyu dari Allah. Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan (riset, research), pengalaman (empirik) dan percobaan.
Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara mengembarakan atau mengelanakan akal budi secara radikal dan integral serta universal tidak merasa terikat dengan ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri bernama logika.
Kebenaran ilmu pengetahuan adalah kebenaran positif (berlaku sampai dengan saat ini), sedangkan kebenaran filsafat adalah kebenaran spekulatif (dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiris, riset dan eksperimental).

Baik kebenaran ilmu maupun kebenaran filsafat bersifat nisbi (relatif), sedangkan kebenaran agama bersifat mutlak (absolut), karena agama adalah wahyu yang di turunkan Dzat Yang Maha Benar, Maha Mutlak dan Maha Sempurna. Baik ilmu maupun filsafat, kedua-duanya dimulai dengan sikap sangsi atau tidak percaya. Sedangkan agama dimulai dengan sikap percaya dan iman.
Adapun titik singgung, adalah perkara-perkara yang mungkin tidak dapat dijawab oleh masing-masingnya, namun bisa dijawab oleh salah satunya. Gambarannya, ada perkara yang dengan keterbatasan ilmu pengetahuan atau spekulatifnya akal, maka keduanya tidak bisa menjawabnya. Demikian pula dengan agama, sekalipun agama banyak menjawab berbagai persoalan, namun ada persoalan-persoalan manusia yang tidak dapat dijawabnya. Sementara akal budi, mungkin dapat menjawabnya.

BERINOVASI MELALUI FACEBOOK

inovasi dapat dijelaskan sebagai perubahan yang terjadi dalam suatu konteks sosial tertentu dan waktu tertentu, yang sebelumnya mungkin sudah ada dan mungkin juga belum ada yang digunakan untuk mencapai tujuan maupun memecahkan masalah tertentu. Pada dasarnya inovasi adalah perubahan, tetapi tidak semua perubahan merupakan inovasi.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PEMANFAATAN FACEBOOK DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ONLINE DIP
KEUNGGULAN :
·        Mahasiswa tidak dibatasi oleh waktu dan ruang saat mengikuti pembelajaran online melalui facebook ini
·        Mahasiswa dapat menggunakan komputer/pc dan mobile untuk dapat terkoneksi asalkan ada internet
·        Mahasiswa dapat berkomunikasi dengan leluasa terhasap dosen, dibabdingkan dengan di kelas.
·        Mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih
·        Mahasisiwa tidak lagi merasa canggung dalam bertanya ataupun mengutarakan pendapatnya, terutama kepada dosen. Karena dosen dan mahasiswa berkomunikasi layaknya teman
KELEMAHAN :
·        Tidak semua mahasiswa memiliki modem/internet di rumahanya, dan perlu pergi ke warnet untuk mengerjakan tugas, sehingga mereka telat dalam mengepost jawaban mereka
·        Tidak semua sinyal di setiap kondisi cuaca/ daerah bagus
·        Saat mahasiswa menggunakan modemnya untuk internet, maka pasti adanya saat-saat quota internet mereka habis, sehingga koneksi melambat danuntuk membuka halaman http://www.facebook.com/ sangat sulit, apalagi untuk mengepost gambar (jpeg).


ANALISIS DATA “APAKAH PEMANFAATAN FACEBOOK DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DIP MERUPAKAN INOVASI/BUKAN
Dari jumlah 38 mahasiswa, terdapat 29 mahasiswa yang menjawab pertanyaan “yes, no dan yes no”
·        Dari jumlah 38 mahasiswa, terdapat 9 mahasiswa yang diam/ terlambat menjawab pertanyaan “yes, no dan yes no”
Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa mahasiswa sudah mulai aktif mengikuti pembelajaran online lewat facebook, hanya saja masih  ada yang diam dan telat dalam menjawab pertanyaan tersebut.
 
 
 

DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN

Difusi inovasi menurut Rogers(1962-1995), Sebuah proses dimana inovasi difusi dikomunikasikan dalam kurun waktu tertentu, pada anggota sistem sosial tertentu suatu tata hubungan antara inividu dengan individu lain. Tingkatan adopsi yang dijelaskan lebih terperinci oleh Rogers adalah sebagai berikut :
Inovator, Seseorang yang menyukai hal-hal baru Senang bereksperimen , biasanya inovator memiliki kedudukan penting dalam masyarakat atau biasanya seorang pemimpin yang memiliki pengaruh terhadap masyarakat. Sekitar 2,5% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi. Cirinya: petualang, berani mengambil resiko, mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi.
Early adopters, Seseorang yang cepat menerima suatu Inovasi, Cerdas. Ia merupakan seseorang yang selalu mempertimbangkan sebuah keputusannya berfikir kritis setelah ia telah memutuskan suatu keputusannya maka keputusan tersebut sudah benar-benar diyakini dan mantap untuk segera diaplikasikan. Early adopter ini merupakan seseorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab penuh atas semua keputusannya karena hal ini dapat berpangaruh pada pengikutnya. 13,5% yang menjadi para perintis dalam penerimaan inovasi. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di dalam tinggi.